Monday, January 14, 2013

Teliti rekam jejak pemodal asing di industri asuransi

JAKARTA, kabarbisnis.com: Di satu sisi, peran pemodal asing diakui mampu menggairahkan industri asuransi nasional. Hanya saja, pemerintah tetap harus cermat meneliti track record institusi keuangan asing yang berminat mengakusisi perusahaan asuransi lokal.

Ketua Departemen Hukum dan Perundangan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Adi Purnomo mengingatkan, industri asuransi nasional juga memiliki cerita kelam, yakni di kala Indonesia mengalami krisis finansial pada 1997 lalu. Ketika itu, enam institusi keuangan asing memutuskan hengkang dari Indonesia.
"Mereka adalah AMP Panin Life, ING Life, Zurich Insurance,dan Principal dari AS. Kalau sudah masuk (ke asuransi lokal) dan tidak berhasil, jangan lantas begitu saja pergi dong. Mereka seharusnya ada rasa tanggungjawabnya kepada para pemegang polisnya," tegas Adi di sela rapat dengan Komisi XI DPR berkenaan Komisi XI DPR berkenaan pembahasan RUU Usaha Perasuransian di Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Menurut Adi, informasi itu penting diketahui publik agar tidak melupakan hengkang pemodal asing yang pernah ikut mengoperasikan perusahaan asuransi lokal.

Berpijak pengalaman tersebut, menurut Adi, untuk ke depan, pemerintah dan otoritas yang mewakilinya harus meneliti pengalaman dan sepak terjang suatu perusahaan asing yang berminat melakukan hal serupa di Tanah Air.Termasuk didalamnya, menyelidiki para pemegang sahamnya.

Tidak cukup di situ, menurut Adi, investor asing di industri asuransi kerap melakukan pembajakan personalia lokal. "Mereka (pemodal asing) kerap menginginkan sesuatu secara instan dan enggan membangun sistemnya dari bawah," terangnya.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simanjuntak mengakui, masalah likuiditas menjadi persoalaan yang kerap terjadi pada perusahaan asuransi lokal.
"Permodalan yang berasal dari asing mau tidak mau memang kita perlukan ketika suatu perusahaan asuransi membutuhkan suntikan modal," tukasnya. kbc11

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More